BOOK REVIEW : GANTUNG BY NADIA KHAN

BOOK REVIEW - GANTUNG BY NADIA KHAN

Judul : Gantung

Penulis : Nadia Khan

Penerbit : Penerbit Haru

Terbit : Cetakan Pertama, Juni 2016

Tebal : 320 halaman

ISBN : 978-602-7742-93-2

***

Blurb :

Gibbs, Ray, KJ dan Troll adalah empat sahabat di sebuah SMA elite di Malaysia. Mereka memiliki satu kode etik; tidak ada yang boleh memiliki pacar tetap, karena itu akan menghancurkan persahabatan mereka. Kalau mau bersenang-senang, silakan. 

Namun gadis itu harus mereka bagi berempat.

Saat salah satunya melanggar, risiko tindakannya itu sangat fatal, 

bahkan mematikan....

***

    Well, ini ternyata novel horror permisa! Iya, horror. Maafkan aku yang mulai lebay ini -_-. Jadi pada awalnya aku salah mengira kalau novel ini hanyalah novel thriller biasa. Dan ternyata isinya lebih dari sekedar thriller, banyak bumbu horor di dalamnya. Aku pecinta film horor, komik gore, tapi bukan pecinta buku horor. Karena rasanya hasil imajinasi dari membaca buku horor itu lebih menyeramkan dibanding melihat hantu/kasus pembunuhan versi film maupun gambar. Jadi pas membaca novel Gantung ini aku lumayan merinding karena jadi membayangkan hal yang tidak-tidak dan ditambah waktu membaca pas malam hari serta kondisi di rumah sendirian. Lengkap sudah deh pokoknya.. Nah, mari abaikan semua itu dan kita mulai bahas buku ini.

    Gantung adalah novel Malaysia pertama yang diterjemahkan oleh Penerbit Haru. Novel dengan label My-Novel ini dari awal akan rilis sudah lumayan ramai dibicarakan kalangan bookworm. Di negara asalnya pun karya Nadia Khan ini cukup populer. Dan kebetulan aku kali ini berkesempatan membaca novel ini setelah mendapat antrian kesekian sebagai peminjam di @rachaellibrary. Iyes, ini salah satu buku yang dibookcrossingkan oleh mamak cantik kita, Kak Yuska.

         Novel Gantung bercerita tentang kehidupan Gibbs, Ray, KJ dan Troll di salah satu sekolah berasrama elite di Malaysia. Mereka berempat merupakan salah satu geng yang paling populer di sekolah. Gibbs atau Gibran adalah pemuda tampan, cerdas, anak pengusaha kenamaan Malaysia yang juga mempunyai banyak kenalan di kalangan elit politik dan sekaligus ketua geng 4 sekawan itu. Raymond atau Ray, cowok pendiam dan misterius yang merupakan ketua klub drama sekolah. Dari ketiga sahabatnya itu dia paling dekat dengan Gibbs. KJ atau Khairil Jalaludin atau lebih dikenal dengan julukan Monkey of the Group karena tingkahnya yang absurd dan sering membuat keisengan gila di lingkungan sekolah. Dan terakhir adalah Troll. Nama aslinya Jailani, tapi karena tubuhnya yang tinggi besar dan berasal dari Trolak, dia lebih dikenal dengan nama Troll. Troll merupakan anak emas di tim basket karena sering memberikan kemenangan di setiap turnamen yang mereka ikuti.

    Keempat sahabat ini membuat sebuah geng yang mempunya satu aturan cukup unik, kalau menurut aku sih kata gila lebih tepat untuk aturan mereka ini.

“No all for one, just one for all.”

-  Page 13

    Kode Musketeer, aturan dimana tidak ada yang boleh punya pacar tetap. Boleh dekat dengan wanita, tapi harus mau berbagi dengan anggota lain. Berbagi di sini ini maksudnya dalam semua hal ya, termasuk dalam berhubungan dewasa. Kasarnya, semua wanita yang dekat dengan salah satu dari anggota geng tersebut harus mau juga digilir ke 3 anggota lainnya. Dan anehnya para siswi sekolah ataupun wanita-wanita yang mengenal Gibbs dkk, selalu setuju dengan aturan gila itu.

    Dari penjelasan di atas itu aku benar-benar menyarankan kalau sebagai pembaca kalian sebaiknya bijak memilih bahan bacaan. Novel Gantung ini lumayan banyak adegan vulgarnya yang dideskripsikan secara gamblang. Jadi aku anjurkan sebaiknya kalian berusia 18++ saat membaca novel ini. Selain itu sebagai pertimbangan lain, novel ini mengandung adegan kekerasan, itulah kenapa di bagian cover belakang novel ini ada tanda kalau novel ini ditujukan untuk pembaca dewasa. Bukan hanya dari segi umur, tapi dewasa juga dari segi pemikiran dan penalaran.

         Lanjut lagi ya. Jadi Gibbs ditunjuk sebagai Ketua Pelajar (KP). Tapi karena malas, Gibbs menolaknya. Pilihan kedua jatuh pada Ray, dan seperti halnya Gibbs, Ray tidak ingin direpotkan oleh urusan KP karena dia sendiri sedang fokus menyiapkan drama penting di klubnya. Jadi pilihan KP baru jatuh pada Fara, salah satu siswi teladan SMA mereka. Fara ini adalah gadis yang sudah lama disukai Gibbs. Cowok itu tidak tau apa yang salah dalam dirinya, tapi dia merasa Fara itu membencinya. Tapi karena suatu hal, mereka berdua justru menjadi dekat. Khawatir akan ketahuan anggota lain gengnya melanggar kode etik geng, Gibbs menyembunyikan kedekatannya dengan Fara, dia tidak ingin membagi Fara dengan sahabatnya. Namun sayang, rahasia itu justru bocor saat teman sekamar Fara yang ternyata juga menyukai Gibbs, Deepa mengetahui hubungan tersebut dan mulai mengancam Gibbs. Nah, disinilah teror dimulai.

    Dari awal baca itu, aku bisa dibilang dibikin syok atau terkejut. Hal pertama yang bikin aku syok adalah masalah pergaulan bebas. Kalau misal ini cerita chiclit mungkin aku masih bisa sedikit menerima, tapi para tokoh dalam novel ini masih SMA, iya mereka masih pelajar dan sudah terbiasa dengan pergaulan bebas, di lingkungan asrama pula, yang notabane nya masih masuk dalam lingkungan sekolah. Ini sedikit banyak membuat aku berpikir, apa itu merupakan gambaran tentang kehidupan pelajar SMA di negeri Jiran itu ya?

    Kedua, aku sedikit dibuat bingung saat membaca bab-bab awal novel ini. Ada banyak tokoh di dalam cerita ini. Tapi bisa dilihat cerita berfokus pada Gibbs dkk dan Lina. Gibbs dengan permasalahan gengnya, juga dengan Fara dan Deepa. Sedangkan ada juga Lina dengan Jeremy, guru konseling dan segala gangguan yang dia alami. Setting cerita masih sama-sama di sekolah berasrama itu, hanya saja ceritanya terasa berbeda dan tidak nyambung. Tiap tokoh dalam cerita itu rasanya punya karakter yang kuat dan sulit untuk dilewatkan atau dikesampingkan. Dan saat cerita mencapai pertengahan, sedikit banyak mulai muncul pemahaman tentang cerita apa sebenarnya ini, walaupun untuk alurnya akan dibawa ke mana masih diraba-raba. Dan saat akhir cerita, twistnya sedikit mengejutkan.

    Hanya saja masih ada beberapa hal yang rasanya mengganjal atau mengantung. Entah memang penulisnya sengaja membuat eksekusi yang seperti itu karena setahuku pernah dengar kalau bakal ada sekuelnya, Gantung 2. Atau memang sudah sampai situ saja dan Gantung 2 bisa jadi menceritakan tokoh lain yang mempunyai hubungan dengan novel pertamanya.

    Terima kasih untuk Penerbit Haru yang sudah mau menterjemahkan novel ini. Terjemahannya lumayan enak, walaupun rasanya aku masih belum terbiasa dengan beberapa Bahasa Melayu yang muncul di dalamnya. Tapi catatan kakinya sangat membantu. Semoga Gantung 2 juga diterjemahkan ya, jadi bisa mengurangi rasa penasaran pembaca yang masih pengen tahu kelanjutan kisah Gibbs dan kawan-kawan ini. Terus makasih juga untuk Kak Yuska atas pinjamannya. Nggak nyesel deh pokoknya baca novel ini. Buat kalian penyuka cerita thriller-horror aku merekomendasika novel ini. Ada bagian-bagian yang sukses bikin suasana mencekan dan merinding..

Rating 3,5/5 bintang