BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN
Judul : Bokutachi no Unmei
Penulis : Orihara Ran
Penerbit : Penerbit Diva Press
Cetakan pertama : Oktober 2012
Tebal : 236 halaman
ISBN : 978-602-7640-43-6
***
BLURB :
Dia bukan sekadar gadis aneh yang tidak memiliki emosi. Dia memiliki sense yang unik dalam berakting.
*
Itulah kesan pertama Asaoka Ichi, artis yang terkenal dengan kemampuan akting dan gayanya yang cool, terhadap lawan mainnya dalam drama “Bokutachi no Unmei”, Hinagizawa Kanon.
Gadis yang tak pernah lepas dari snack stik Pocky itu seakan-akan tak memiliki emosi. Cara bicara dan sikapnya lambat.
Ekspresinya pun datar.
Namun, Ichi (sang aktor) dibuat tercengang saat menyadari kemampuan akting Hinagizawa Kanon.
Saat berakting, kepribadian Kanon seolah-olah hilang, berganti dengan kepribadian tokoh yang dimainkan.
Awalnya, cowok cool itu tak mau repot berurusan dengan Kanon. Baginya, Kanon terlalu abnormal dan tak bisa dimengerti. Ternyata, berhadapan dengan Kanon, Ichi yang dikenal dingin, tidak peduli, dan tidak mau ikut campur urusan orang lain itu, perlahan-lahan berubah tanpa bisa dikendalikan. Keanehan Kanon yang begitu nyata di depan matanya, ternyata sanggup membuat laki-laki itu akhirnya menoleh.
Keanehan seperti apa yang mampu membuat cowok cool dan cuek seperti Ichi menjadi peduli?
Bagaimana cowok cool ini mengatasi gejolak hatinya?
Ikuti kisah romantis nan segar yang disajikan dengan bahasa yang lincah khas komik ini.
Di balik gerak-gerik lamban serta tingkah laku anehnya,
gadis itu memiliki sebuah kemampuan untuk membuat orang lain terpengaruh oleh pembawaan serta kepercayaan diri yang ditunjukkannya di saat-saat tertentu.
Si Kura-kura Cantik yang Mengejutkan!
***
Assalamualaikum, selamat siang. Hari ini aku akan melanjutkan review dari buku karya Orihara Ran. Nah, setelah kemarin aku sempat membahas novel Aidoru no Sekai ni Yoroshiku, sekarang kita akan membahas sekuelnya novel Bokutachi no Unmei. Kalau di novel pertama fokus cerita ada di perjuangan Sakurada Mine menjadi artis, di novel kedua ini cerita berfokus pada Asaoka Ichi dan Hinagizawa Kanon.
"Si kura-kura cantik yang mengejutkan !"
Tagline novel ini cukup menarik, si kura-kura cantik. Itu benar-benar penggambaran tentang karakter novel ini, Kanon. Asaoka Ichi dan Hinagizawa Kanon adalah aktor dan artis muda yang dipasangkan menjadi tokoh utama dalam dorama berjudul Bokutachi no Unmei. Awalnya Ichi heran kenapa pasangan adalah artis seaneh Kanon. Iya aneh, karena Kanon terkenal sebagai artis yang lamban, tidak memiliki emosi maupun ekspresi, serta tidak pernah lepas dari stik Pocky-nya.
Tapi artis nomor satu sekelas Ichi pun pada akhirnya dibuat terkejut saat melihat langsung kemampuan Kanon dikala berakting. Kepribadian gadis itu benar-benar terasa berubah 180 derajat. Tidak ada Kanon yg berekspresi datar, dan tidak ada lagi Kanon yg lambat.
Kalau biasanya Ichi-lah yang membuat lawan bermainnya terpengaruh oleh dirinya dan mau mengikuti aktingnya, ketika berpasangan dengan Kanon justru cowok inilah yang ditarik untuk mengikuti akting dari Kanon.
Sosok Kanon di sini beneran menarik. Dia itu benar-benar datar dan sangat lambat, bertolak belakang banget dengan Mine yang seperti tidak pernah kehabisan tenaga, haha.. Tapi ada satu hal yang membuat Kanon sama seperti Mine, dia itu benar-benar serius dan berusaha memahami karakter yang bakal dia mainkan. Dan ini beneran keren. Aku jadi bertanya-tanya, apa semua artis berpikir seperti mereka berdua ya?
Btw, novel Bokutachi no Unmei ini beneran jauh lebih tipis dibanding pendahulunya Aidoru no Sekai ni Yoroshiku. Tapi tenang saja, ceritanya nggak kalah seru kok. Kalau di buku pertama kita bakal dibuat ngakak oleh tingkah laku Mine. Di sini kita bakal dibuat terkejut juga sama kepribadian Kanon yang sukses bikin Ichi yang dingin itu jadi nano-nano.
Jadi, tidak perlu dipertanyakan lagi kan gimana gaya penulisan cerita dari Ran ini? Selain mengalir, ceritanya nggak pernah bikin bosen. Selalu ada kejutan di setiap ceritanya. Dan yang pasti selalu ada pesan dibalik cerita bukunya ini. Cuma ada beberapa hal yang rasanya masih mengganjal. Tentang sosok Kanon itu. Sampai akhir cerita aku masih belum paham kenapa sosoknya bisa sedatar itu, nggak mungkin kan dia dari lahir sudah seperti itu, pasti ada penyebabnya. Ichi yang dingin pun ada penyebabnya kok. Sayang sosok Kanon ini kurang begitu dijelaskan di sini.
Lalu masalah lainnya masih sama seperti buku pertamanya. Soal layout atau tata letak quote dan monolog tokohnya. Masih ada kotak-kotak quote yang cukup mengganggu. Dan masih belum ada batasan antara monolog tokoh dan narasi/kejadian selanjutnya. Oh ya, ada lagi. Chemistry antara Ichi sama Kanon kok rasanya kurang ya. Mungkin karena Ichi sosok yang dingin dan Kanon yang super datar kali ya(?). Dan konfliknya juga terasa ringan jadi kurang ngereget gitu. Tapi selebihnya oke sih karena ceritanya masih menarik. Rasanya jadi penasaran sama buku Orihara Ran yang lainnya..
Rate : 3,5/5 bintang
