Rabu, 08 Maret 2023

BOOK REVIEW : FRENCH PINK BY PRISCA PRIMASARI





Judul : French Pink
Penulis : Prisca Primasari
Desain Sampul & Ilustrator : Nisa Nafisah & Riva Marino
Penerbit : Grasindo
Terbit : 2014
Tebal : 74 halaman
ISBN : 978-602-251-678-3

***
Blurb :

Di Distrik Jiyugaoka yang mungil, cantik dan berwarna-warni, Hitomi tiba-tiba bertemu pria aneh yang mengungkit-ungkit tentang kematian.

Siapa sebenarnya pria itu? Dan... lho, lho, mengapa dia jadi menyuruh Hitomi mencarikan syal warna French Pink? Mana mungkin sih pria beraura gelap seperti itu menyukai warna pink? Dan untuk apa juga?

Ck. Sungguh. Pria itu benar-benar merepotkan Hitomi.


***



Hai, aku kembali lagi setelah sekian lama membuat blog ini berdebu, hehe.. Kali ini aku bakal mereview novelet. iya novelet, karena buku ini tebalnya tidak sampai 100 halaman, dari salah satu penulis wanita favorit aku. Iyup.. French Pink-nya kak Prisca Primasari, yeah..

Sedikit cerita ya sebelum mereview. Buku French Pink ini merupakan buku yang lumayan sulit dicari, karena selain diterbitkan pada tahun 2014, buku ini kabarnya juga hanya dicetak sekali dalam jumlah terbatas. Nah, aku merasa beruntung banget bisa mendapatkan buku ini di tahun 2017 lalu. Awalnya pesimis nggak bakalan dapat, karena saat bukaan PO aku telat tahunya. Tapi, siapa sangka ya, kalau memang sudah rejeki pasti ya nggak bakalan hilang. Ada satu pembeli yang membatalkan pemesannannya dan alhamdulillah akhirnya buku ini beralih ke tanganku. Pokoknya merasa beruntung banget deh. Makasih ya kak Prisca. ^^ Nah, sudah cukup basa-basinya, aku mulai reviewnya ya, hehe..

Hidupku... tidak lagi ada gunanya.” -   Page 5

            
Buku ini bercerita tentang Hitomi Murakami, seorang pemilik toko pita bernama Sweet Ribbon yang terletak di salah satu sudut Distrik Jiyugaoka, Tokyo. Di dalam tokonya, ratusan gulung pita berwarna-warni terasa kontras dengan sosok Hitomi yang justru terlihat suram.

Tidak ada lagi senyum ceria di wajahnya, tidak ada lagi kesenangan Hitomi memadu padankan pita dengan makanan, minuman bahkan bunga. Tidak ada lagi warna-warnah cerah ceria yang dia tawarkan ke pembelinya. Sejak kepergian suaminya, satu-satunya warna yang tersisa dan dikenali Hitomi adalah warna hitam. Ya, hanya hitam.



Kalau saja aku punya keberanian untuk mati, akan kulakukan sekarang juga.” - Page 5

       
Tapi, semuanya berubah sejak wanita itu menemukan sehelai bulu berwarna hitam yang membawanya bertemu dengan pria aneh bernama Hane. Pria itu berpenampilan serba hitam dan yang lebih anehnya lagi, dia mengaku buta warna dan hanya mampu melihat tingkatan warna hitam, putih dan kelabu. dia kemudian meminta Hitomi beberapa benda dengan warna yang dia mau.

Hitomi benar-benar jengkel. Dia merasa dipermainkan dengan semua permintaan aneh dari Hane. Hanya saja Hitomi merasa dia tidak dapat menolak permintaan pria itu. Seperti ada kekuatan tak terlihat yang membuat Hitomi bersedia menuruti semua kemauannya. Hal tersebut membuat Hitomi mau tidak mau berpikir kalau segala keanehan Hane, dengan pakaiannya yang serba hitam, dan kemunculannya yang tidak dapat terprediksi itu seperti sosok shinigami atau malaikat kematian. Apalagi Hane muncul setelah Hitomi berkata dia ingin mati.

***





Ini buku kesekian dari kak Krisca yang aku baca. Btw, aku sedikit terkejut sebenarnya waktu tahu buku ini hanya setebal 74 halaman saja. Karena secara fisik, bukunya terlihat seperti novel setebal seratusan halaman. Tapi pas dibuka ternyata hanya 74 halaman saja. Mungkin karena buku ini dicetak khusus alias edisi hardcover, jadi kertas isinya pun lebih tebal dibanding novel biasa. Dan saat dilihat sekilas bukunya pun akan terkesan seperti buku-buku yang tebalnya seratusan halaman.

Awalnya aku sedikit pesimis, cerita seperti apa yang bakal Kak Prisca suguhkan dalam buku setipis ini. Dan aku benar-benar salah. Tidak jauh beda dengan buku-buku kak Prisca lainnya, setiap untaian kata di buku French Pink ini seperti mempunyai sihir tersendiri. Buat penggemar buku penulis pasti paham dengan yang aku maksud.

French Pink ditulis dalam tujuh bab pendek yang menceritakan perjalanan Hitomi dalam menemukan kembali warna-warnanya. Meski tiap bab terasa pendek, tapi isinya cukup membekas. Di sini selain kita diajak mengenal juga beberapa warna dan filosofinya, kita juga akan diajak mengunjungi beberapa tempat yang ada di sudut Distrik Jiyugaoka yang cantik. Beberapa tempat didiskripsikan dengan baik, hingga aku sebagai pembaca bisa membayangkan sendiri bagaimana cantiknya distrik ini. Lalu, adanya ilustrasi di setiap bab dalam buku ini pun menambah menariknya cerita. 


Hal lain yang aku suka di sini adalah penggambaran karakternya, Kesedihan Hitomi terasa nyata di sini, terutama saat bagian flashback muncul. Bagaimana dia merasa sangat kehilangan, bagaimana dunianya menjadi gelap, bagaimana bunuh diri adalah satu-satunya hal yang dia inginkan saat itu. Benar-benar gambaran nyata sosok wanita yang sangat rapuh.

Lalu kemunculan Hane berhasil membuyarkan bayanganku akan sosok shinigami Ryuuk di Death Note, hehe... Dan entah kenapa aku malah jadi terbayang sosok Hades dari cerita Purple Eyes-nya Kak Prisca. Hanya saja Hane ini adalah sosok Hades dalam versi yang gothic. Haha..

Kemudian, ada hal menarik lain yang aku dapat dari dalam buku ini. ya, itu adalah warna. Aku tahu warna yang ada di dunia ini sangatlah banyak. Tapi aku baru tahu kalau ternyata sebutan untuk warna-warna itu ternyata unik-unik. Sebut saja Aquarium Blue, English Lavender, French Pink (judul buku ini), Dutch Pink, dll.




Agak kontras sebenarnya saat buku ini dipenuhiwarna, tapi ceritanya justru menyinggung tema kematian. Namun, disitulah keunikannya. Kak Prisca berhasil menggabungkan kedua hal yang bertolak belakang itu menjadi cerita yang menarik. 

Biasanya setiap kali membaca buku yang menarik, aku akan berharap agar ceritanya lebih panjang, bahkan tak jarang berharap ada ekstra capternya. Tapi, di buku French Pink ini, meski ceritanya terkesan pendek, aku merasa cerita Hitomi dan Hane memang sudah harus berakhir di situ. Cerita yang mengalir dan mengena cukup membuatku puas ketika selesai membacanya. Banyak hal yang aku dapat dari novelet ini. Khususnya agar kita lebih bisa menghargai hidup ini.

Nah, buat kalian yang sedang mencari bacaan ringan, bisa diselesaikan dalam sekali duduk, dan isinya ngena. Buku ini bisa dipertimbangkan. Kalian bisa bertemu sihir Kak Prisca lewat tulisannya. Sampai jumpa di review lainnya...

Rate : 4/5 bintang.




****



Berikut ini, beberapa tempat yang menjadi setting/sempat disebut dalam buku ini.


Café & Cake Mozart

Pict by google

Tempat ini disebutkan di bab 2.



Quatro Saisons


Pict by google


Tempat ini muncul di bab 2.



Daiso

Pict by google

Toko serba 100 yen. Muncul di bab 5.




Park Exit Ueno Station Jiyukaoka


Muncul di bab 5 dan 6. Ini tempat paling penting dalam cerita ini. Tempat yang bikin nangis juga sepanjang bacanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN Judul : Bokutachi no Unmei Penulis : Orihara Ran Penerbit : Penerbit Diva Press Cetakan pert...