Selasa, 13 Agustus 2019

BOOK REVIEW – FAKE LOVE BY SHIREISHOU




BOOK REVIEW – FAKE LOVE BY SHIREISHOU

Judul : Fake Love – Aku, Suamiku dan Gunpla-nya
Penulis : Shireishou
Editor : Arfianty P. Pardede, Andriyani Loa
Fesign Cover : OddRunes, Amarglais, PhiliaFate dan Shireishou
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan 1 : 2017
Tebal : 286 halaman
ISBN : 678-602-04-4969-2

***

B L U R B :


Dela, sang maniak gunpla, memutuskan menikagi Arlin,  sang maniak bento, dengan sebuah perjanjian.

 

“Kita menikah hanya untuk menyenangkan orangtua masing-masing. Yang penting tidak saling usik meski tinggal seatap.”


Nyatanya, dalam pernikahan mereka itu, muncul tuntutan orangtua yang menginginkan kehadiran cucu secepatnya. Permintaan ini membuat Delan dan Arlin pusing.


Bagaimana mungkin segera mempunyai anak kalau keduanya sibuk dengan ego masing-masing? Jika menikah tak didasari cinta dan seolah-olah dijadikan pertandingan, apakah mereka akan bahagia? Jika menikah diharuskan karena usia yang terus bertamabah atau untuk membungkam pertanyaan yang terus berulang, apakah cinta itu akan muncul dengan sendirinya?

 

Arlin berusaha mencari jawabannya, tapi Delan seakan tidak peduli. Mungkin benar, pernikahan hanya akan mendatangkan masalah baru. Mungkin juga luka yang baru.

 

***




Apa arti pernikahan bahagia?
Apa ketika dua orang yang saling mencintai akhirnya disatukan dalam ikatan suci pernikahan?
- Page 1


Assalamualaikum, selamat malam.. 
Pernah tidak sih, kalian mendapat pertanyaan “kapan kamu nikah?” atau “Kapan nih punya momongan?” atau “Si adek udah gede, kapan mau nambah momongan lagi?, dan pertanyaan semacam itu. Gimana sih perasaan kalian kalau mendapat pertanyaan semacam itu? Apalagi kalau pertanyaan tersebut diulang terus menerus.

Aku udah sering banget menghadapi pertanyaan semacam itu. Awal-awal biasa, tapi kok lama-lama sebel juga ya. Jodoh, anak itu kan udah ada yang mengatur, jadi tidak perlu dipertanyakan terus-terusan semacam itu. Kasihan kan yang sering ditanyain, bisa-bisa mereka malah merasa tertekan dan jadi stress. Mari saling mengerti dan memahami.

Abaikan yang di atas barusan, mari kita kembali ke topik utama. Jadi beberapa hari kemarin aku membaca sebuah novel yang sudah lama banget jadi wishlist aku. Fake Love karya Shireishou. Aku tertarik sama novel ini karena ada “bento”dan “gunpla” di dalamnya, hehe... Maksudanya gimana coba?

Sebagai penggemar hal-hal berbau Jepang, dua istilah tadi tidak asing buat aku. Karena aku sering bikin bento abal-abal buat bekal kerja atau sekedar dimakan di rumah, dan sebagai penggemar anime, aku bisa tahu gunpla dari seri Gundam yang merupakan salah satu seri anime favoritku.

Gunpla (Gundam Plastic Model) ini itu sejenis tiruan robot gundam yang terbuat dari bahan plastik. Tapi jangan mikir sejenis mainan plastik murahan yang sering dijual di pasar atau toko mainan biasa itu ya. Buang jauh-jauh pikiran itu, karena gunpla ini masuk kategori mainan mahal. Gunpla menyerupai mainan puzzle dimana kita diharuskan merakit bagian-bagian kecil menjadi sebuah robot berbentuk 3D, mainan ini bisa dibandrol dengan harga ratusan hingga belasan juta untuk satu buahnya. Mahal banget kan ya. Itu untuk yang original ya, kayak BANDAI gitu, buka yang KW. Jadi mainan ini perlu PO atau import langsung dari Jepang sana kalau pengen punya. Untuk toko lokal masih jarang kecuali dia memang distributor resmi yang bekerjasama dengan toko mainan dari Jepang sana.

Salah satu contoh gunpla. Tipenya dari seri anime Gundam 00
pict : http://www.litoygame.com


Kok, aku bisa tahu sih? Sebenarnya aku pun tahu ini karena adikku juga penggemar gunpla. Dia koleksi berbagai macam tipe gunpla, dari robot protagonistnya Gundam (ini serinya ada banyak banget) sampai tipe robot dari musuh-musuh gundamnya. Saksi hidup adekku dari proses pembelian lewat PO yang nunggunya luamaaa, bisa bulanan, proses ngerakitnya yang njelimet bisa sampai berhari-hari atau bahkan bulanan, proses pewarnaan, kalau dia mau custom sendiri, proses motoin setelah robotnya jadi, sampai kadang proses jual kembalinya, haha.. Oke, kita kembali ke ulasan.




Sesuai labelnya “Le Mariage”,  kita bakal disuguhkan kisah kehidupan pernikahan Delan, si cowok maniak gunpla dan Arlin, cewek si maniak bento. Itu lah yang aku maksud dengan bento dan gunpla tadi.

Arlin dan Delan sudah pantas memasuki usia pernikahan. Tapi keduanya tidak kunjung juga mencari pasangan untuk menikah. Akhirnya karena desakan orangtua masing-masing, mereka dipertemukan di sebuah situs pencarian jodoh online. Karena memiliki permasalahan yang sama, yakni tuntutan untuk segera menikah, melalui sebuah perkenalan singkat itu, keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah.

Tapi ternyata permasalahannya tidaklah semudah itu. Dua orang yang sama-sama asing, kemudian memutuskan melakukan sebuah pernikahan dan harus tinggal bersama ternyata bukanlah hal yang gampang. Walaupun keduanya mempunyai sebuah perjanjian dimana mereka hanya hidup seatap dan tidak mencampuri urusan masing-masing, semua itu tetap terasa sulit, khususnya untuk Arlin. Apa jalan yang mereka pilih ini sebenarnya salah?


Jika mulut yang terbuka hanya untuk memberi luka, masih patutkah hati mendamba tuk dicinta?
-  Page 71


Dari ide cerita sebenarnya biasa, banyak ditemukan dicerita lainnya. tapi satu hal yang membuat cerita novel ini terasa berbeda adalah memasukkan unsur hobi masing-masing karakter utamanya. Hobi ini mempunyai peran pernting dalam cerita. Mari kita bahas sedikit sambil berkenalan dengan karakter mereka.

Arlina Wulandari Kristianti. Wanita yang mempunyai kegemaran membuat bento hingga memutuskan menjadi seorang food blogger, agar bisa menekuni hobinya itu dengan leluasa. Arlin ini digambarkan sebagai wanita mungil yang ekspresif. Dia adalah pecinta panda garis keras, hingga selain kamar yang dipenuhi panda, pakain, celemek bahkan anting-antingnya pun selalu tak lepas dari gambar binatang unyu ini. Tapi dibalik itu, Arlin ternyata punya sebuah trauma tersendiri karena bento-bento yang dia buat.

Delano Kienan Pranajaya, Seorang analyst programmer yang mempunyai hobi mengoleksi gunpla. Dia tipe idaman wanita, ganteng, bertubuh proporsional, punya pekerjaan mapan, dan sederet nilai plus lainnya. Sayangnya, dibalik semua itu, kepribadiannya minus besar. Delan tipe pria yang cuek, dingin, sedikit bicara tapi begitu mau bicara panjang kalimatnya beneran menutuk alias terlalu to the point. Dan paling parah dari semua itu adalah sikap tidak pekanya yang super minus. Parah deh pokoknya. Ah ya, buat Delan koleksi gunplanya itu adalah segalanya.

Rietma. Sahabat Arlin sejak masa kuliah. Tipe pendengar baik, makanya selalu jadi tempat curhatan Arlin. Wanita penyuka gaya rustic ini sayang dan peduli banget pada Arlin. Dia bahkan rela pasang badan kalau ada orang yang ingin menyakiti sahabatnya itu. Aku pengen deh punya sahabat kayak Rietma ini.

Shiyan. Seorang fotografer lepas yang suka mengoleksi nendoid. Pria satu ini tidak kalah ganteng sama Delan. Dia juga penggemar tulisan-tulisan yang diposting Arlin di blognya. Shiyan itu sosok punya temperamen tenang dan lembut, tapi di satu sisi terlihat misterius. 

Elly. Tetangga Delan dan Arlin di rumah baru mereka. Tipe tetangga yang suka kepo, tukang seenaknya sendiri dan nyinyir banget. Pokoknya tiap Elly itu muncul, bawaannya kepingin nabok dia deh. Asli, beneran ngalah-ngalahin cabe-cabean tingkahnya itu. Amit-amit banget pokoknya kalau punya tetangga kayak gitu.

Nah, mereka tadi itu para karakter yang bakalan sering muncul di sini. Masih ada karakter lainnya sih, kayak orangtua Delan dan Arlin yang menyenangkan dan agak nyentrik itu, haha..




Nggak usah iri sama orang. Kita nggak tahu derita macam apa yang dia lalui sebelum bisa happy end kayak gitu.
- Page 75


Dikehidupan barunya Arlin mencoba mulai beradaptasi dengan kehadiran sosok suami barunya. Ternyata itu tidaklah mudah. Delan benar-benar sosok yang sangat tidak peduli. Hal ini membuat Arlin sedikit tertekan, terlebih saat orangtua dan mertuanya dengan kompak ingin segera meminang cucu. Mau tidak mau, Arlin harus menurunkan egonya dan belajar mengenal suaminya lebih dalam.

Di awal semuanya berjalan dengan baik, tapi Delan itu sosok yang suka seenaknya sendiri. Niat baik Arlin selalu disalah artikan oleh Delan. Jadi, detik pertama Arlin senang Delan terlihat melunak, di detik berikutnya Delan kembali bersikap arogan. Ibarat baru dibawa terbang ke langit ketujuh, belum sampai sudah dilempar kembali ke bumi, sakit rasanya. Arlin mulai meragukan pernikahannya. Apalagi saat sosok Shiyan justru selalu lebih bisa dia andalkan dibanding suaminya.

Konflik cerita ini itu sebenarnya sederhana, tapi karena penulis pintar mengembangkannya, cerita jadi cukup menarik. Menggunakan sudut pandang orang ketiga juga membuat kita sebagai pembaca lebih leluasa memahami karakter dan perasaan para tokohnya. Sayang, di sini sisi Arlinlah yang lebih mendominasi. Aku sangat berharap bagian Delan pun punya porsi yang sama dengan Arlin karena dia adalah karakter utama cowoknya.

Pria ini juga rasanya punya banyak misteri yang belum diungkap di sini. Kayak kenapa dia bisa cinta banget sama gundam, latar belakang sikapnya dll. Tapi semua itu tidak terlalu dijelaskan di sini. Bagian Delan cuma sedikit banget, itupun diletakkan di beberapa bab menjelang ending, sedang di  tengah cerita bisa dihitung dengan jari.

Untuk latar tempatnya di sini kurang begitu dijelaskan. Hanya di rumah baru Delan-Arlin yang katanya ada di daerah Pamulang. Memang sih adegannya banyak di sana. Ah, ada juga sih adegan pertemuan Arlin dan Rietma di bilangan Mall. Untuk alur ceritanya cukup runtut sebenarnya, cuma masih ada beberapa bagian yang terasa bolong. Salah satunya kayak bagian Arlin yang pengen mengikuti lomba foto bento. Pada awalnya dijelaskan menggebu-gebu gitu persiapan Arlinnya, bahkan sampai minjem kamera ke Shiya. Tapi setelah itu kelanjutannya hilang gitu aja. Tidak dijelaskan kapan Arlin mengikuti lombanya dan bagaimana hasil serta perasaan Arlin saat itu. Cuma disebutkan dia kalah dan itu sekilas banget. Ah iya, untuk ending aku cukup puas. Hanya saja menjelang ending aku merasa alurnya berubah terlalu cepat. Berharap masih bisa ditambahin satu-dua bab gitu jadi lebih menarik.




Kadang, mencitai nggak perlu alasan khusus.
Semua datang tanpa diundang dan kadang bisa hilang juga tanpa alasan ?
-  Page 264


Rasanya itu saja. Aku cukup menyukai buku ini. Baik dari kovernya yang cocok banget sama cerita, karakter didalamnya, interaksi karakternya-khususnya Delan dan Arlin yang canggung tapi kemistrinya cukup dapat. Adegan favoritku itu pas Delan berbinar-binar makan bento yang pertama kali Arlin buatkan untuknya. Asli itu cukup manis. Aku bisa merasakan kekaguman Delan di sini sama masakan Arlin, dan aku juga bisa merasakan bagaimana lega dan bahagianya Arlin karena Delan tidak mencerca hobinya itu. Lalu unsur Jepang yang beberapa kali di sebutkan sempat membuatku berpikir, penulisnya pasti pecinta kebudayaan Jepang juga, hehe..

Buku ini menarik, cocok buat kalian yang belum atau mau atau sudah menikah. Karena di sini kita bakal belajar kalau dalam sebuah hubungan khususnya pernikahan, komunikasi itu sangat penting agar kita bisa lebih saling memahami satu sama lain. Juga dalam sebuah hubungan, perjuangan itu dilakukan bersama-sama bukan hanya sepihak, jadi pasangan tidak bisa mementingkan ego mereka saja. Memang menyatukan kepribadian dan isi kedua kepala yang berbeda itu sulit, tapi membuatnya berjalan beriringan untuk saling melengkapi juga tidak mustahil kan.

Rate 3,7/5 bintang.

           
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN Judul : Bokutachi no Unmei Penulis : Orihara Ran Penerbit : Penerbit Diva Press Cetakan pert...