Senin, 19 Agustus 2019

BOOK REVIEW - FANBOY ATTACT BY INCAINICA



BOOK REVIEW – FANBOY ATTACT By INCAINICA

Judul : Fanboy Attact
Penulis : Incainica
Editor : Deasy Serviana
Editor Supervisi : Risma Megawati
Desain Sampul & Grafis : Ikmal Aldwinsyah & Setiawan Agung Cahyono
Penerbit : Penerbit Clover
Cetakan 1 : 2018
Tebal : 415 halaman
ISBN : 9-786024-287757


***


B L U R B :


 

"Mochammad Jay Pangestu, cowok yang sering dituduh alay  karenadia adalah fanboy garis keras. Tapi Jay tidak peduli. Ia mengaku, K-pop menjauhkannya dari kerasnya  pergaulan anak zaman sekarang. Jay adalah fanboy dan Jay bangga! Lalu muncul Aira,  seorang gadis yang terkenal cantik di sekolah.


Tiba-tiba Aira mendekati Jay, tapi langsung ditolak karena katanya Aira tidak selevel dengan para noona Korea! Jay belum tahu saja kalau Aira sudah sukses memacari dua orang cowok tajir di waktu bersamaan tanpa ketahuan, dan Aira tidak akan mundur semudah itu!

 

Tapi, sebenarnya apa tujuan Aira…? Memangnya apa yang spesial dari seorang fanboy seperti Jay?"


***





Assalamualaikum, selamat siang.
Masih melanjutan cicilan ulasan buku-buku yang saya baca kemarin. Kali ini giliran karya Incainica, Fanboy Attact. Buku ini itu agak unik sebenernya. Sebagian dari kalian pasti suka K-pop kan ya? Dan sebagai penggemar K-pop pasti tidak asing kan sama istilah fangirl. Dan kisah fangirl itu sudah banyak setahu saya. Nah, gimana kalau kali ini yang diceritain itu adalah kisah seorang fanboy? Apakah kisah fanboy ini bakalan semenarik dan seheboh seperti kisah para fangirl di luar sana?


Seperti yang sudah tercantum di blurb di atas tadi, novel Fanboy Attack ini bercerita tentang seorang K-popers garis keras bernama Mochammad Jay Pangestus a.k.a Jay. Walaupun udah kelas 3 SMA, bukannya sibuk belajar buat persiapan ujian nasional, Jay justru sibuk jadi seorang fanboy. Hidupnya itu benar-benar tidak bisa lepas dari noona-noona cantik anggota girl group asal Korea itu.


Karena hobinyalah itu, Jay tumbuh menjadi seorang remaja yang antisosial, tidak pernah peduli dengan lingkungan sekitar dan hanya sibuk sama dunianya sendiri. Hal inilah yang membuat Irene dan Chilla teman sekelas Jay geregetan dan ingin menarik cowok alay yang suka mojok di belakang kelas sambil jejeritan sendiri, atau joged-joged tidak jelas sambil ngeliatin gawai itu kembali ke dunia nyata. Di situlah Aira, sahabat Irene dan Chilla itu punya peran penting dalam misi menyadarkan Jay. Tapi, saat Aira mencoba mendekati Jay, dia malah kena semprot habis-habisan sama cowok itu.




Yup, walaupun cowok, mulut Jay itu benar-benar ngalahin mulut cabe-cabean, asli pedes banget. Selain itu kata-katanya seperti tidak disaring, tanpa filter dan tidak pandang bulu ke cewek ataupun cowok. Bahkan Aira punya beberapa nama panggilan dari Jay kayak Kepala Kecebong, Buntut Iguana, Macan Betina sampai Bengkoang. Untuk seorang cewek cantik sekelas Aira, itu jelas sudah masuk penghinaan, kan? Siapa yang tidak marah dan mengamuk coba kalau dipanggil seperti itu sama cowok?


Oke, saya benar-benar tidak bisa berhenti ketawa selama baca novel Fanboy Attack ini. Asli tingkah Jay itu benar-benar membuat geleng-geleng kepala. Apalagi pas dia berantem adu mulut gitu sama Aira, ya Allah.. Benar minta ditampol banget pokoknya dia. Tidak bisa bayangin deh kalau cowok seperti Jay itu benar-benar ada di dunia nyata.


Sadar nggak sih, omongan lo dari dulu sampai sekarang itu pasti nyakitin hati orang-orang? 
- page 51

 


Sekuat-kuatnya Aira sebagai cewek, tetap saja bakalan sakit hati juga kalau setiap kali berusaha deket sama Jay justru malah mendapat nyinyiran. Apalah gunanya dia yang tidak mengerti dunia perkoreaan itu rela begadang semalaman buat menghafalkan personil Blackpink dan BTS supaya nyambung ngobrol sama Jay, tapi ujung-ujungnya tetap kena omongan sarkasme dari cowok itu. Pasti sakit hati, kan?! Tak tahan dengan semua itu, Aira pada akhirnya memutuskan untuk menyerah. Tapi bagaimana kalau saat itu Jay justru malah berbalik mendekati Aira? Apa sebenarnya mau Jay?


“...di muka bumi ini dalam sebuah hubungan laki-laki dan perempuan itu
nggak ada yang murni persahabatan,
pasti nanti ada satu dari kalian yang baper.
 
- page 89






Ada banyak karakter dalam novel ini, tapi ada beberapa tokoh yang kemunculannya cukup mendominasi. Mari kenalan sama mereka.


Jay. Seorang fanboy garis keras yang alay banget. Dari penampilan, dia sebenarnya tidak kalah sama oppa-oppa tampan dari Korea, apalagi kalau dia lagi ngedance gitu. Sayang ketampanannya itu akan hilang begitu mulutnya yang pedas terbuka, plus sifat alaynya yang mangalahkan kaum cabe-cabean, alias bikin illfeel. Oh ya, Jay itu ternyata punya alasan lho kenapa bisa jadi seorang fanboy gitu.


Aira.Cewek yang didaulat menjadi gadis tercantik di sekolahnya, dia juga teman sekelas Jay. Suka banget membuat rusuh di kelas bersama dua sahabatnya. Aira itu benci banget sama Jay, punya trauma malah sama cowok itu. Walaupun terlihat ceria dan kuat gitu kalau di depan orang, tapi aslinya dia itu sosok yang rapuh banget.


Chilla & Irene. Sahabat Aira. Punya dua kepribadian yang sangat berbeda. Chilla itu lebih periang dan tidak kalah pecicilan seperti Aira, sedang Irene lebih pendiam, terkesan dingin malah. Tapi keduanya sayang banget sama Aira.


Selain yang saya sebutin di atas masih banyak karakter menarik di sini. Seperti uminya Jay yang tidak kalah alay seperti anaknya. Atau abahnya Jay yang juga keracunan k-pop karena anaknya. Kemudian masih ada Cakra-Ravi, Azka- kakak Aira yang seorang musisi dan cukup pendiam. Dia masih misterius buat aku, bikin penasara, dll. Harus baca buku ini sendiri biar lebih kenal sama mereka.


Btw, karakter favoritku di sini itu Jay. Walaupun dia alay dan cabe banget mulutnya, tapi dia itu tipe cowok yang cukup tenang, dewasa dalam berpikir, dia juga selalu bisa diandalkan. Oh ya, aku suka juga sama keluarga Jay dan interaksi mereka yang kocak gitu.





Kita nggak akan tahu gimana sikap asli seseorang sampai kita liat sendiri gimana aslinya dia. 
- page 406


Dulu saya suka heran sama para penggemar k-pop yang menurut saya antusiamenya itu terlalu berlebihan. Dari yang mereka suka heboh sendiri dan jadi alay macam Jay. Sampai yang mikir mereka itu memang suka menghamburkan uang buat beli album, merchandise sampai tiket konser yang harganya selangit itu.


Tapi kemudian, pas saya sendiri kenal dunia itu, tanpa sadar saya malah jadi mengerti banyak hal baru. Semua hal gila yang dilakukan oleh para penggemar itu adalah bentuk apresiasi mereka untuk karya-karya yang telah dibuat oleh para idolanya. Mungkin bisa disebut take and give gitu. Selain memberikan karyanya, perjalanan dan perjuangan para idola itu di dunia entertainment seperti memberikan suntikan semangat, motivasi bahkan harapan untuk para penggemarnya. Jadi tidak cuma membuat mereka semangat belajar, semangat berkarya, tapi juga semangat untuk hidup, bahkan menemukan rumah kedua mereka.


Nah, penulis sukses menggambarkan semua itu melalui kisah Jay. Kenapa seorang Jay bisa jadi fanboy, bagaimana kehidupan perfanboyannya dia, sampai peran kefanboyan Jay yang memberi dampak besar dalam kehidupan dia dan orang-orang disekitarnya. Jadi suka-duka, plus-minus, pengaruh dunia k-pop bagi seseorang dan orang-orang di sekitarnya bisa kita lihat di sini. Dan aku suka ide penulis ini.


...tidak ada yang lebih melegakan dari berhasil memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain... 
- page 407
 

Sedangkan dari segi konfliknya, cerita ini tidak hanya menekankan  permasalahan kehidupan kefanboyan Jay. Tapi juga ke Aira yang ternyata mempunyai latar belakang kehidupan yang cukup njlimet. Ada beberapa flashback yang akan kita temui di novel ini untuk memahami kisah Aira. Dan semua itu dikembangkan dengan sangat baik.


Alur cerita novel ini bisa dibilang cukup runtut dan rapi, walaupun beberapa bagian cukup ketebak. Dan saya cukup suka sama endingnya, tidak menyangka saja, tapi terasa adil untuk semua orang.


Tapi, ada yang sangat saya sayangkan di sini, walaupun bahasanya cukup ringan dan mudah dipahami, ada beberapa istilah dalam bahasa Korea dan Sunda (?) yang tidak diberi catatan kaki. Untuk yang sudah akrab dengan dua bahasa tersebut mungkin tidak masalah, tapi bagi saya yang tidak ini, terasa sedikit mengganggu.


Saya rasa novel ini cocok buat kalian para remaja, pecinta k-pop, penggemar cerita roman-komedi. Karena selain ceritanya cukup ringan, kita juga akan mengetahui banyak hal dari dunia per k-popan yang kadang masih diremehkan banyak orang. Jangan suka menjudge seseorang ya, tanpa tahu keadaan mereka yang sebenarnya. Cobalah pahami mereka dulu baru kemudian kalian bisa bebas menilainya. Karena terkadang dengan memahami dan melihat melalui sudut pandang mereka, kita akan menemukan sesuatu yang berbeda.


Rating : 4/5 bintang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN Judul : Bokutachi no Unmei Penulis : Orihara Ran Penerbit : Penerbit Diva Press Cetakan pert...