Rabu, 20 Februari 2019

BOOK REVIEW : JINGGA DAN SENJA By ESTI KINASIH







BOOK REVIEW : JINGGA DAN SENJA By ESTI KINASIH

Judul : Jingga dan Senja
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kesebelas : Desember 2016
Tebal : 312 halaman
ISBN : 978-602-03-3152-2

***

BLURB :

Tari dan Ari, dua remaja yang dipertemukan oleh takdir. Selain bernama mirip, mereka juga sama-sama lahir sewaktu matahari terbenam.

Namun, takdir mempertemukan mereka dalam suasana “perang”. Ari yang biang kerok sekolah baru kali ini bertemu cewek, adik kelas yang berani melawannya. Kemarahan Ari timbul ketika tahu Tari diincar oleh Angga, pentolan SMA musuh.

Angga, musuh bebuyutan sekolah Ari sekaligus musuh pribadi Ari, langsung berusaha mendekati Tari begitu cewek itu tak sengaja terjebak dalam tawuran dan Ari berusaha keras menyelamatkannya. Demi dendam masa lalu, Angga bertekad harus bisa merebut cewek itu. Memanfaatkan peluang yang ada, Angga kemudian maju sebagai pelindung Tari.

Ari yang selama ini dikenal tidak peduli terhadap cewek tiba-tiba saja berusaha mendapatkan Tari dengan segala cara. Namun, predikat buruk Ari jelas membuat Tari tidak ingin berurusan dengan cowok itu. Semakin Ari berusaha mendekatinya, semakin mati-matian Tari menjauhkan diri…


***



Assalamualaikum, selamat siang..
    Kalian suka baca teenlit kah? Ingat nggak kira-kira buku teenlit apa yang pertama kali kalian baca? Well, aku agak kurang yakin sebenarnya, tapi seingatku aku pertama kali baca teenlit itu pas SMP. Dimana aku bersekolah di kota dan sekolahku dekat dengan Perpustakaan Kota. Waktu itu hampir setiap pulang sekolah aku datang ke Perpustakaan Kota. Nah, buku teenlit yang pertama kali aku baca seingatku adalah Fairish, karya Esti Kinasih. Itu beneran bacaan yang memorabel banget buat aku. Pertama kalinya aku mampu baca buku tebal penuh tulisan dan menikmati setiap lembar halaman yang aku baca.

Jadi aku memang sudah suka baca sejak kecil, SD atau TK gitu, zaman majalah BOBO jadi langganan keluargaku setiap minggu. Tapi karena masih kecil, bacaanku waktu itu hanya sebatas cerita bergambar dan komik. Dunia novel itu baru aku masuki pas SMP jadinya. Sejak baca Fairish, aku mulai tertarik baca novel lainnya khususnya yang bergenre teenlit, atau cerita yang mengangkat kehidupan anak remaja atau anak sekolahan. Dan kekagumanku sama tulisan kak Esti membuatku memburu karya-karya dia dengan cara meminjam di perpustakaan. Sampai pada seri Jingga ini.

And then, awal tahun kemarin aku pengen memberi penghargaan buat diri sendiri atas semua yang sudah aku lalui sepanjang tahun 2018 lalu. Nggak banyak dan nggak mewah. Hanya memberi buku yang udah lama banget masuk wishlist. Nah, kebetulan juga buku-buku itu kemarin pas ready stock, jadi alhamdulillah, akhirnya bisa punya juga seri Jingga karya Esti Kinasih ini. Bersyukur banget rasanya. Setelah dulu cuma bisa menikmati sekilas lewat buku-buku kak Esti lewat pinjeman perpustakaan, kali ini akhirnya bisa memeluk mereka satu persatu. Wah, jadi panjang nih. Langsung aja yuk kita lihat buku macam apa sih Jingga dan Senja ini?





Lo percaya nggak kalo gue bilang kita berdua kayak benda dan bayangan?
Lo bayangan gue dan gue bayangan lo.
- Page 97-98



Jingga dan Senja bercerita tentang pertemuan antara Tari dan Ari. Dua orang yang sama-sama lahir di waktu matahari terbenam. Dan sama-sama menyandang nama dari benda terbesar di Bimasakti ini, matahari.

Pertemuan mereka itu sebenarnya nggak sengaja. Dimana waktu itu hari Senin dan Ari datang terlambat ke sekolah. Demi menghindari hukuman, Ari yang menerobos pagar sekolah secara ilegal (?) dan bergabung dalam barisan anak kelas sepuluh. Tradisi unik SMA Airlangga di mana barisan depan diisi oleh para siswa dan para sisiwi di belakangnya, membuat posisi Ari tanpa sengaja berada di depan barisan Tari.

Saat itulah adegan Ari yang berusaha melindungi Tari dari panas mentari pagi dengan badannya yang tinggi itu membuat Tari dan teman sekelasnya cukup tercenggang dan kagum. Ari seperti pangeran tampan yang melindungi sang puteri. Tapi, semua bayangan indah itu harus hancur dari pikiran seluruh kelas X-9, kelas Tari, saat mereka tahu sosok sebenarnya dari seorang Ari.

    Ari dikenal sebagai pentolan SMA Airlangga. Tukang tawuran, tukang buat onar, tukang bolos dan sederet hal buruk lainnya yang mampu membuat seluruh siswa takut dan para guru angkat tangan, tak mempu menangani dia. Pertemuan pertama Ari dengan Tari sebenarnya nggak begitu menarik perhatiannya, kecuali semua aksesoris Tari yang didominasi warna jingga itu. Sampai di satu waktu dia menyelamatkan Tari yang terjebak di tengah tawuran antara SMA Airlangga dan SMA Brawijaya, musuh bebuyutannya.

    Tak hanya sampai situ. Ketertarikan Angga, pentolan SMA Brawijaya pada Tari membuat Ari semakin marah dan memutuskan membuat Tari jadi miliknya. Tapi ternyata itu gak mudah. Tari yang awalnya dianggap gadis biasa ternyata mampu membuat seorang Ari kehilangan kendalinya. Dan konflik antara dua matahari itu pun di mulai.

***

Akhirnya aku bisa ketemu lagi sama couple satu ini, Ari-Tari. Cerita novel ini itu sebenarnya klasik sih. Terlebih pas kita baca blurbnya. Pertemuan badboy sama cewek yang notabene-nya bukan siapa-siapa. Dan menjadi rebutan dua cowok keren. Cinta segitiga kan ya kelihatannya. Tapi ternyata nggak sesederhana itu, lho. Cerita novel Jingga dan Senja ini lebih kompleks lagi, bukan sekedar cinta antara anak SMA aja. Sebelum bahas lebih lanjut mari kita kenalan dulu sama beberapa karakter yang sering muncul di sini.

Matahari Senja (Ari). Kelas dua belas. Pentolan SMA Airlangga, biang onar, suka bikin rusuh. Orangnya ganteng, pinter (selalu masuk rangking lima besar), tajir, supel, humbble. Cuma misterius banget. Ari itu kayak sosok yang kokoh, nggak mudah dijatuhkan, tapi dari matanya kita bakal tahu, dia punya sesuatu yang disimpan rapat dan nggak mau diketahui orang lain.

Jingga Matahari (Tari). Kelas sepuluh. Dia itu cewek biasa, yang kebetulan penyandang nama yang sama dengan Ari dan pecinta segala macam benda berwarna jingga. Tari pribadi yang menarik sebenarnya, punya wajah manis yang membuat orang di dekatnya betah lama-lama mandangin dia. Cuma kadang dia itu grusa-grusu, gampang emosian sama hal-hal yang berhubungan sama Ari. Sampai sering dikatain bego sama Fio saking gemesnya.

Anggada (Angga). Pentolan SMA Brawijaya. Musuh bebuyutan Ari sejak SMP. Nggak tahu apa masalah sebenarnya mereka berdua, yang jelas Angga itu benci banget sama Ari. Baik Angga sama Ari selalu pantang melibatkan cewek dalam perselisihan mereka, cuma kehadiran Tari beneran membuat mereka berubah. Angga itu sebenarnya baik, dia cenderung manis malah kalau pas sama Tari. Sayang, kemunculan dia di buku ini cuma dikit.

Oji dan Ridho. Teman sekelas, sahabat dekat Ari atau lebih tepatnya dibilang sebagai bodyguard Ari. Hanya mereka berdua yang bisa menghandle Ari pas dia lagi lepas kendali. Oji itu lucu sering bertingkah konyol. Dasarnya anak baik, cuma dia itu ngefans banget sama Ari, makanya kemana-mana selalu ngintilin Ari. Sedang Ridho itu lebih kayak sosok kakak buat Ari sama Oji. Walaupun seumuran, Ridho itu lebih tenang dan lebih dewasa. Dia kayak penyeimbang buat Ari dan Oji. Aku jadi pengen punya abang kayak Ridho.

Fio. Teman sebangku sekaligus sahabat dekat Tari. Orang yang paling tahu gimana kondisi Tari, khususnya sejak mengenal Ari. Cewek yang sabar, pengertian tapi paling nggak tahan sama benda-benda lucu nan imut dan drama korea.

Matahari Jingga (Ata). Orang yang dikatakan sebagai kembaran Ari. Walau pun secara fisik mirip banget sama Ari, bahkan susah dibedain, tapi dari segi kepribadian dia bertolak belakang banget sama Ari. Ata itu lebih hangat, dia lebih menenangkan.

Dan masih banyak lagi sih. Kalian harus baca sendiri biar lebih kenal sama karakter lainnya.

Lanjut ya. Seperti buku-buku karya kak Esti sebelumnya, novel Jingga dan Senja ini masih kental sama unsur roman dan komedinya. Yang membedakan karya sebelumnya hanyalah alur ceritanya yang cukup lambat. Ini mungkin karena novel ini bagian dari seri dan masih buku pertama. Sedangkan karya lain yang standalone ceritanya lebih straight to the point bukan bertele-tele seperti ini. Jadi jangan heran kalau masih banyak hal yang bikin kita bertanya-tanya. Kayak sosok Ari yang super duper misterius. Terus sosok Angga, pentolan sekolah musuh yang punya dendam kesumat entah karena apa gitu sama Ari dan malah ngedeketin Tari. Sampai kemunculan Ata yang mendadak dan banyak kejanggalan lainnya. Sampai akhir cerita aku masih mencoba meraba-raba, konflik apa sih yang sebenarnya mau kak Esti angkat lewat cerita Ari-Tari ini?

Mengesampingkan semua yang aku sebutin tadi, aku masih sangat menikmati baca novel ini. Aku suka cara penceritaanya yang mengalir, walaupun rasanya terlalu detail. Dan dari karakternya aku suka banget sama kemistri antara Ari dan Tari. Interaksi keduanya pas ketemu itu beneran deh. Ari itu terlalu jahil, tapi disetiap kejahilannya selalu ada sikapnya yang bikin deg-degan dan terasa manis. Rasanya pengen cubit couple satu ini saking gemesnya.
           
    Overall, aku cukup menyukai novel ini. Berasa tambah muda deh baca teenlit di usia segini, hehe. Btw, aku selesai membaca novel ini dalam sekali duduk lho. Jadi bisa dibilang aku rekomendasikan novel ini untuk kalian pecinta teenlit atau kalian penyuka genre roman-komedi. Ketemu lagi di review berikutnya, Jingga dalam Elegi. Buku kedua dari seri Jingga ini.

Rate : 3,7/5bintang






P.s. Novel ini sudah tersedia juga dalam bentuk komik. Tapi aku belum tahu versi komik masih sama bagusnya nggak sama versi novel. Karena setauku nggak semua adegan dalam novel bisa digambarkan dalam versi komiknya. Tapi semoga nggak mengecewakan deh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN Judul : Bokutachi no Unmei Penulis : Orihara Ran Penerbit : Penerbit Diva Press Cetakan pert...