Rabu, 31 Juli 2019

BOOK REVIEW - THE ARCHITECT BY ARIESTA F. FIRDYATAMA



BOOK REVIEW – THE ARCHITECT By ARIESTA F. FIRDYATAMA

Judul : The Architect
Penulis : Ariesta F. Firdyatama
Editor : Miz
Proofreader : RN
Tata Sampul : Ann_Reetire
Tata Isi : Violet Vitrya
Pracetak : Wardi
Penerbit : Mazola
Cetakan 1 : 2015
Tebal : 320 hal
ISBN : 978-602-255-859-0

***

B L U R B :


Di kala Tio dipercaya menangani proyek, sebuah telepon yang tak sampai lima menit membawa kejutan besar baginya. Sebuah tawaran menggiurkan datang. Kesempatan bekerja di kantor konsultan arsitektur yang cukup punya nama di belantara Jakarta.

 

Dia dihadapkan pada dua pilihan, antara tanggung jawab dan masa depan.

 

Anditio Wirawan bermimpi menjadi arsitek profesional yang menangani perencanaan gedung pencakar langit. Mempunyai kantor sendiri. Namun, kenyataan tak selalu indah seperti mimpi.

 


***






Assalamualaikum, selamat siang. Masih melanjutkan proyek menulis review dari buku-buku yang aku baca di blog, hari ini akhirnya sampai juga di novel karya Ariesta F. Firdyatama yang berjudul The Architect. Dari judulnya pasti sudah bisa menebak kan, novel ini bercerita tentang apa? Yes, tentang seorang arsitek bernama Tio.


 Saat kecil kalian pasti pernah ditanya kan, cita-citanya mau jadi apa? Nah, karakter utama kita ini juga. Walaupun berasal dari keluarga petani biasa dari kota kecil, Tio punya cita-cita tinggi menjadi seorang arsitek profesional, sejak dia masih kecil. Tio berharap saat dia lulus kuliah nanti, dan berhasil menjadi seorang arsitek, dia bisa membalas pengorbanan orang tuanya dan memberikan mereka kehidupan yang lebih layak.


Tapi ternyata dunia ini tidaklah semudah pikiran naif Tio. Perjalanan pemuda itu mencapai cita-citanya tidaklah mudah. Dari perjuangannya semasa kuliah yang cukup berat karena tugas yang tiada henti yang membuatnya begadang bermalam-malam, kondisi finansial keluarga yang tidak baik juga mempengaruhi kehidupan kuliah Tio, dia terpaksa tinggal di tempas kos sempit dan lusuh. Tapi semua itu tidak menyurutkan semangat Tio untuk terus berjuang meraih gelar sarjananya dan menjadi seorang arsitek.


Namun, lagi-lagi dunia tak seindah apa yang Tio pikirkan. Lulus dari jurusan bergengsi ternyata tetap membuatnya kesulitan mencari pekerjaan. Cukup lama Tio menganggur, sampai suatu waktu kesempatan untuk bekerja itu datang. Tapi lagi-lagi, dunia kerja ternyata lebih kejam dari yang dia duga. Perselisihan terjadi antara Tio dan mandor tempatnya bekerja. Semua prinsip dan ilmu yang selama ini dia peroleh di bangku kuliah ternyata tidak sejalan dengan mandor tersebut. Dia akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja.


Saat dia sempat berpikir untuk kembali pulang ke kampung halamannya, sebuah keberuntungan datang. Tawaran untuk melakukan proyeknya sendiri muncul. Sempat ragu, akhirnya Tio memutuskan untuk menerima proyek tersebut. Ketika proyek mulai berjalan, tawaran lebih besar datang. Tawaran kali ini benar-benar menggiurkan karena mempunya prospek lebih bagus umtuk masa depan dan cita-citanya. Dan Tio kembali dihadapkan untuk bisa memilih.


Awal pertama aku lihat novel The Architect ini itu langsung tertarik karena hastag #novelprofesi di covernya. Beberapa waktu lalu aku pernah bahas novel serupa juga yg mengangkat tema profesi. Dan kebetulan aku pun sedang membaca novel terjemahan luar juga dengan tema profesi yang sama, yaitu dunia arsitek. Jadi aku semakin tertarik dengan novel ini dan semakin pingin tahu apakah novel ini bakalan sesuai yang aku bayangkan ataukah tidak.


Dan ternyata realita tidaklah seindah ekspetasi. Novel ini jauh banget dari yang aku harapkan. Dari segi cerita cukup menarik sebenarnya karena kita bakal disuguhkan 'perjalanan' seorang Anditio Wirawan atau Tio mengapai cita-citanya. Jadi kita nggak cuma tahu cerita karirnya tapi juga kehidupan cintanya. Tapi justru karena itulah aku merasa banyak hal kurang di sini.


Untuk ukuran kategori novel profesi, novel ini terasa masuk jauh. Oke ini memang cerita seseorang yang berprofesi sebagai Arsitek, tapi roh dunia arsitek di sini itu masih kurang terasa. Maksudnya, di novel ini pekerjaan Tio ini hanya diceritakan secara kasar. Tidak ada penjelasan mendetail soal profesi yang dia jalanani yang bisa bikin kita sebagai pembaca berkata 'Oh, ternyata dunia seorang arsitek itu begini/seperti ini'. 




Jadi proses perkembangan Tio ini tidak begitu dijabarkan di sini. Kan tidak mungkin saat dia masuk sebuah perusahaan dia tiba-tiba diangkat jadi arsitek senior yang langsung menanggani proyek sendiri. Pasti ada tahapan magang dulu, jadi asisten dulu, beserta susunan atau tahapan pekerjaan apa saja yang dia lakukan sebagai anak baru. Kesulitan apa saja yang dia hadapi saat bekerja dan tahapan perkembangan karirnya sedikit semi sedikit.


Atau saat dia berhasil menjadi aristek, penceritaan jalannya proyek bisa menjadi bagian menarik untuk pembaca. Seperti bagaimana dia membuat konsep perancangan, pra rancangan, pengembangan rancangan, pembuatan gambar kerja, proses pengadaan pelaksanaan konstruksi, sampai pengawasan berkala. Atau bagaimana dia sebagai seorang arsitek nantinya akan memikirkan proses pembuatan strukturnya bersama tim ahli dari bidang teknik sipil (struktur bangunan), membantu menentukan material dan bahan bangunan, metode konstruksi dan rencana teknis pekerjaan lainnya (kembali, tergantung kepada kompleksitas proyek).


Sampai proses survei atau pengecekan lokasi yang biasanya diiringi berbagai macam pertimbangan sebelum melanjutkan tahapan sebelumnya dalam sebuah proyek. Atau bahkan hiruk-pikuk para pekerja di kantor saat mereka bekerja sama menjalankan dan menyiapkan sebuah proyek. Itu semua akan lebih menarik jika bisa ditambahkan dalam novel ini, jadi tidak hanya sekedar perjalanan hidup dan cinta saja.


Lalu di dalam sebuah perjalanan, tidak jarang akan membawa kita ke berbagai tempat dan bertemu banyak orang, begitu juga Tio. Perjalanan hidup dia yang terus berpindah dari kota satu ke kota lain, seperti Solo, Magelang, Jakarta sampai Surabaya, membawanya bertemu banyak orang. Hanya saja lagi-lagi cukup disayangkan, setiap kali dia pindah kota, itu seperti tanda berakhir juga kisah Tio dan orang-orang yang dia termui. Aku berharap tiap tokoh itu bisa terkait satu sama lain walaupun kota mereka berbeda, dan punya banyak peran lebih di kisah Tio. Sayangnya banyaknya tokoh yang muncul malah terkesan sekedar lewat saja di sini.


Namun, dari semua hal tersebut isi novel ini itu bisa dibilang lumayan berbobot kalau dilihat dari segi pesan moralnya. Lewat kisah para tokohnya kita akan belajar banyak hal seperti lewat Tio kita jadi tahu apa itu perjuangan, tanggung jawab dan apa arti sebuah pilihan. Lewat Rasti kita belajar apa itu pengorbanan, kesederhanaan, keberanian, dll.


Dari segi alur sebenarnya cukup rapi walaupun sedikit ketebak, tapi ada beberapa plot yang cukup tidak terduga di sini. Karakternya juga sedikit tidak terduga khususnya Rasti, dia favorit aku. Muda, kuat, mandiri dan pantang menyerah. Aku suka cover novel ini, benar-benar penggambaran dari profesi seorang arsitek. Cuma sedikit kurang setuju dengan jenis font yang dipakai untuk judulnya. Terasa kurang pas. Ah ya, ada beberapa istilah dunia arsitek yang muncul di sini. Sayang tidak ada catatan kaki untuk menerangkan artinya, untuk pembaca awam seperti aku itu cukup mengganggu. Secara keseluruhan oke lah. Walaupun aku beneran berharap bisa lebih dan lebih lagi dari novel ini.

Rate : 3/5 bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN Judul : Bokutachi no Unmei Penulis : Orihara Ran Penerbit : Penerbit Diva Press Cetakan pert...