Selasa, 30 April 2019

BOOK REVIEW - LITTLE RED RIDING HOOD by RUWI MEITA & POLA





BOOK REVIEW - LITTLE RED RIDING HOOD by RUWI MEITA & POLA

Judul : Little Red Riding Hood
Diceritakan ulang : Ruwi Meita
Ilustrasi : Pola
Penerbit : Haru
Cetakan 1 : September 2018
Tebal : 112 halaman
ISBN : 978-602-52547-0-3

***

BLURB :

Konon serigala suka memangsa anak-anak gadis, sebab darah mereka sesegar embun pagi, 
semurni mata air pegunungan. 
Daging mereka mampu 
memperpanjang usia serigala.

***




Assalamualaikum, selamat siang..
    Apa kalian suka membaca dongeng? Apa dongeng favorit kalian? Kalau aku hampir suka semua jenis dongeng. Baik dongeng lokal mau pun dongeng populer dari luar. Tapi kalau disuruh menyebutkan, Little Red Riding Hood bisa dibilang salah satu dongeng populer favorit aku.

    Nah, beberapa waktu lalu Penerbit Haru meluncurkan proyek baru yaitu Dark Fairy Tale dalam konsep It Has Never Been This Dark. Mereka menceritakan kembali dongeng-dongeng anak yang sudah populer di dunia menjadi dongeng bagi orang dewasa. Yup, biasanya dongeng anak selalu didominasi keindahan, kebaikan dan akhir yang bahagia. Di seri Dark Fairy Tale ini berbeda. Seperti namanya, Dark yang berarti gelap, kali ini kita akan melihat dongeng ini dari sisi tergelapnya.

    Jadi seri ini diperuntukkan untuk pembaca dewasa ya. Tak hanya dewasa dari segi usia, namum dewasa juga dalam segi pemikiran dan mentalnya. Karena selain akan banyak ditemukan adegan berdarah di dalam dongeng ini, adegan perkelahian ataupun adegan kekerasan lainnya akan sering muncul juga. Karena tidak semua dongeng akan berakhir bahagia, maka persiapkan juga hati kalian sebelum membaca seri ini.

Rasa takut seperti banyang-banyang pohon saat kau berdiri di sisi yang berlawanan. 
-   Page 7

Sudah pernah baca kisah Gadis Berkerudung Merah? Atau malah sudah hafal sekali ceritanya di luar kepala? Hari ini aku punya kisah Gadis Berkerudung Merah. Hanya saja cerita kali ini sedikit berbeda. Ceritanya lebih indah, lebih menawan, tapi juga lebih kejam dari dongeng anak yang selama ini sudah beredar, sekaligus ‘lebih halus’ jika dibandingkan dengan versi Perault dan Grimm. Jujur, aku sebenarnya juga penasaran sama versi Grimm ini, katanya sangat-sangat gelap.

    Kenapa aku bilang indah dan menawan? Itu karena layaknya dongeng anak yang selama ini kita ketahui, buku dongeng kali ini pun dipenuhi dengan ilustrasi yang sangat cantik dari Pola. Kalian pengemar ilustrtasi pasti nggak asing sama nama Pola, pemilik brand Pola Melia ini sudah banyak menghasilkan karya ilutrasi yang menarik dan sangat indah. Bahkan karyanya sudah sampai ke luar negeri. Jadi nggak diragukan lagi bagaimana kemampuan Pola dalam membuat ilustrasi buku dongeng ini.

    Sedangkan dari segi cerita, penggemar literasi pasti nggak asing dengan nama Ruwi Meita. Buku-buku karyanya sudah banyak di pinang penerbit besar dan sukses menghiasi rak-rak toko buku di seluruh Indonesia. Kali ini kepiawaian Ruwi dalam merangkai kata diuji dalam dongeng bertema gelap.

    Di buku ini, Gadis Berkerudung Merah kita bernama Rosso yang berarti merah. Sedangkan serigala kita bernama Lupo Manaro yang diambil dari nama hewan mitologi dari cerita rakyat Italia, sejenis manusia serigala.

    Rosso dikenal sebagai gadis yang pemberani, lincah dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Keberanian dan rasa ingin tahunya yang tinggi itu terkadang membuat orang-orang sekitarnya menjadi khawatir. Di desa tempat Rosso tinggal terdapat sebuah legenda tentang serigala yang suka menculik anak-anak gadis dan memangsa mereka demi memperoleh umur yang panjang. Serigala itu bersembunyi dan tinggal di tengah hutan yang sunyi, menunggu mangsanya datang menghampiri selama puluhan hingga ratusan tahun lamanya.

    Secara garis besar ceritanya hampir sama dengan versi yang beredar selama ini. Tapi versi ini rasanya lebih indah. Ruwi mampu merangkai kata-kata indah dalam ceritanya. Tak lupa diselipkan beberapa istilah dalam bahasa Italia dan bait-baik lagu yang dinyanyikan di dalamnya. Lalu, aku suka cara Ruwi yang mendeskripsikan cerita dengan detail. Seperti gambaran musimnya, suasana indah yang ditimbulkan saat bunga terompet bulan bermekaran sampai suasana mencekam dalam hutan saat pertemuan Rosso dan Lupo Manaro. Semua pendeskripsian itu bisa tergambar jelas dipikiranku. Bahkan sangat cocok dengan ilustrasi indah yang dibuat oleh Pola.

    Well, aku cukup menyukai buku dongeng ini, walaupun sebenarnya aku berharap dapat menemukan cerita yang lebih dark lagi dari ini. Meskipun diperuntukkan untuk pembaca dewasa, pesan cerita tetap trsampaikan. Selain dapat melepas rindu ke masa lalu lewat cerita ini, kita juga diingatkan kembali, terkadang rasa keingintahuan yang terlalu tinggi bisa membuat kita jatuh dalam bencana. Nggak sabar membaca retelling dongeng lainnya.

Rate : 3,7/5 bintang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN

BOOK REVIEW : BOKUTACHI NO UNMEI By ORIHARA RAN Judul : Bokutachi no Unmei Penulis : Orihara Ran Penerbit : Penerbit Diva Press Cetakan pert...